Selasa, 24 November 2009

KTSP DENGAN SISTEM KREDIT SEMESTER (SKS)

Saat ini SMAN 10 Melati Samarinda telah memasuki tahun ke-2 penyelenggaraan KTSP dengan Sistem Kredit Semester (SKS). Sistem ini merupakan baru di level sekolah menengah atas (SMA). SMAN 10 Melati merupakan salah satu sekolah rintisan penyelenggaraan SKS ini.
Penyusunan panduannya sangat complicated sekali apalah lagi pelaksanaanya. Namun seiring dengan berjalannya hari kendala-kendala yang dihadapi satu demi satu dapat diatasi.
Download Panduan SKS (klik)

Sabtu, 07 November 2009

Permen tentang SKL dan Beban Mengajar 2009

Kabar gembira bagi bapak / ibu guru yang selama ini kebingungan mengenai beban mengajar, saat ini telah ada terbit Permen yang mengatur tentang hal tersebut disertai petunjuk teknis pelaksanaan beban mengajar tersebut yang dapat bapak / ibu guru download dengan alamat tersebut dibawah.Selain itu juga telah diterbitkan Permen mengenai UN 2009 serta SKLnya yang juga bisa bapak / ibu download pada link yang tersedia dibawah. :)

1. Penjelasan mengenai beban mengajar guru dan pengawasklik disini.
2. Permendiknas 39 tahun 2009 klik disini.
3. Permendiknas 75 tahun 2009 tentang UN klik disini.
4. Lampiran Permendiknas 75 tentang UN (SKL) klik disini.
5. PP 74 Tahun 2008 tentang Guru (penjelasan UU Guru & Dosen) klik disini.

Kamis, 10 September 2009

Animasi 3D dengan Google SketchUp 7

Menciptakan model 3D dan membaginya dengan dunia

Google SketchUp adalah perangkat lunak yang dapat Anda gunakan untuk menciptakan model 3D dari apa pun yang Anda suka. Membangun model dan menambahkannya ke Google Earth »

Persiapan.

Banyakl orang yang mampu membuat object animasi 3D dengan SketchUp hanya dalam hitungan beberapa menit. Dukungan Puluhan video tutorial, Pusat Bantuan yang luas dan komunitas pengguna di seluruh dunia membuat siapa pun yang ingin membuat model 3D dengan SketchUp, bisa terlaksana. Check out our video pelatihan »

Detailed lengkap program ini bisa dilihat di http://sketchup.google.com.

Catatan :

Untuk dapat menjalankan program ini ada baiknya anda mengunduh dan menginstall program-program berikut terlebih dahulu :

1. Windows Installer 3 (download)

2. Net Frame Work (download)

Rabu, 09 September 2009

Modul Belajar TIK dan Mulok Komputer

Berikut ini saya share-kan beberapa buah modul yang telah saya buat untuk pembelajaran di sekolah dengan pendekatan praktek. Silahkan bagi bapak / ibu guru yang mau belajar dan mengajarkannya untuk mendownloadnya.

Selasa, 08 September 2009

Novel dan Karya Tulis Best Seller

Bagi anda penikmat buku-buku dan novel-novel best seller dapat mengikuti link-link berikut, jika anda tertarik silahkan beli buku aslinya biar bacanya lebih enak :) :

1. La Tahzan - Jangan Bersedih ---> download
2. Laskar Pelangi ---> download
3. Ayat - Ayat Cinta ---> download
4. Diatas Sejadah Cinta ---> download
5. SuperNova ---> download
6. Titik Muslihat - Dan Brown ---> download
7. Mahkota Cinta - Habiburrahman ---> download
8. Dalam Mihrab Cinta - Habiburrahman ---> download
9. Pudarnya Pesona Cleopatra ---> download
10. Jakarta Undercover---> download
11. NicholasSparks-TheNotebook---> download
12. NicholasSparks-TrueBeliever---> download
13. NicholasSparks-MessageinaBottle ---> download
14. NicholasSparks-AWalktoRemember ---> download
15. NicholasSparks-NightsinRodanthe ---> download
16. NicholasSparks-ABendintheRoad ---> download
17. FiqihPrioritas ---> download
18. The Secret Ver_Indonesia ---> download
19. Kisah47Ronin - JohnAllyn ---> download
20. Hikayat Iblis ---> download

Selasa, 27 Januari 2009

POTRET PENDIDIKAN : Anton VS Udin

Udin adalah sosok seorang anak usia belasan tahun yang tinggal di daerah pinggiran sebuah kota besar. Udin berasal dari sebuah keluarga miskin dengan tingkat pendidikan orang tua yang sangat rendah. Dia tinggal disebuah lingkungan kumuh dengan kehidupan masyarakat yang sangat keras. Kini dia duduk di bangku SMP kelas 3 pada sebuah sekolah negeri dengan fasilitas cukup menyedihkan. Satu kelas dengan Udin, ada juga anak seorang pengusaha tambak udang, namanya Anton. Kemampuan rata-rata akademis Anton sedikit berada dibawah Udin. Namun kemampuan mereka berdua jika dibandingkan dengan teman-temannya hanya berada di kisaran 25 besar dari 45 siswa dikelasnya.
Dan Alhamdulillah, meskipun nilainya tidak terlalu memuaskan mereka berdua masih bisa lulus Ujian Nasional meski hanya terpaut sekitar 0,5 point dari batas nilai kelulusan. Singkat cerita, 10 tahun kemudian Anton telah menjadi seorang dokter muda meskipun sedikit menyimpang dari keinginan dan cita-cita orang tuanya untuk meneruskan usaha orang tuanya di bidang pertambakan udang. Sementara itu lain pula dengan nasib Udin, waktu telah membawanya kedalam jeruji besi penjara. Lingkungan tempat tinggal dan minimnya pendidikan yang dicapainya sedikit banyak memberikan kontribusi atas apa yang dialaminya kini.
Jika kita menengok beberapa tahun kebelakang sebenarnya Udin punya peluang lebih besar untuk sukses daripada Anton mengingat kemampuan udin sedikit lebih dibandingkan Anton. Yang membedakannya adalah ketika lulus dari SMP Anton mampu melanjutkan kesekolah negeri "Unggulan" meskipun dengan nilai yang sedikit dibawah rata-rata. Sedangkan Udin harus rela bersekolah disekolah negeri yang berlabel "SMA Minus", minus sarananya, minus SDM guru yang berkualitas dan minus bantuannya.
Anton di sekolah "SMA Plus"nya dididik oleh guru-gurunya dengan penuh kedisiplinan dan dukungan fasilitas serta sarana yang lengkap sehingga dia mampu meneruskan ke Fakultas Kedokteran di sebuah Perguruan Tinggi Negeri ternama dengan biaya gratis dari pemerintah provinsinya. Sedangkan Udin hanya mampu menamatkan pendidikannya hanya sampai jenjang SMA, itupun berlangsung selama 4 tahun karena 1 tahun tidak naik kelas akibat terlibat tawuran pelajar. Pergaulannya membuat Udin semakin jauh masuk kedalam benang kusut permasalahan anak pinggiran di ibu kota sehingga membawanya kedalam jeruji besi penjara hingga berkali-kali.
Semoga hal tersebut sebahagian besar hanya halusinasi penulis saja. Namun yang terpenting apa yang dapat kita lakukan untuk generasi-generasi kita mendatang. Kini di hampir seantero Nusantara telah bermunculan sekolah - sekolah unggulan dan banyak yang me-labeli sekolahnya dengan SMA Unggulan, SMA Plus, SMA Internasional dan lain sebagainya. "Segmen Pasar" sekolah tersebut adalah :
1. siswa - siswa yang mempunyai prestasi dan kecerdasan tinggi
2. siswa berprestasi dan cerdas dari keluarga tidak mampu
3. siswa dari keluarga mampu
jumlah mereka jika dibanding dengan siswa - siswa yang tidak terakomodir di sekolah unggulan cukup jauh mungkin hanya berkisar 20% saja. Artinya ada sekitar 80% siswa potensial yang tidak terakomodir di SMA Unggulan yang mungkin saja sebahagian besar dari 80% tersebut akan terprosok mengikuti jejak si Udin.
Seandainya si Udin diberikan kesempatan memimpin negeri ini dengan mundurnya sang waktu untuk memperbaiki kehidupannya, mungkin dia akan membuat kebijakan mendirikan "SMA - SMA Minus" untuk menyaingi "SMA - SMA PLus" yang kini menjamur. SMA - SMA Minus yang dicanangkannya adalah berisi :
1. siswa berasal dari keluarga miskin dengan nilai rata - rata raport maksimal 60,5
2. siswa berasal dari keluarga mampu dengan nilai rata - rata raport dibawah 60,5
3. siswa berasal dari keluarga miskin gratis
4. siswa berasal dari keluarga mampu bayar 100%.
5. fasilitas dan sarana pembelajaran yang lengkap bertaraf internasional
6. tenaga pengajar 50% S2, 20% S3 dan sisanya S1 Profesional sesuai bidangnya


Seorang tenaga pengajar profesional pernah ditantang oleh seorang bijak, ketika anda sukses mengantarkan siswa-siswa cerdas ini lulus dengan nilai 100 (sempurna) sekalipun saya tidak terlalu berbangga hati karena anaknya memang cerdas sehingga mungkin siapapun gurunya hasilnya juga akan demikian. Akan tetapi saya akan jauh lebih berbangga hati bahkan angkat topi untuk anda jika anda mampu mengantarkan siswa-siswa yang kemampuannya sedang bahkan dibawah rata-rata lulus dengan nilai memuaskan meskipun tidak sempurna (100), karena disitulah ukuran sejatinya seorang guru profesional.
Siswa pada dasarnya tidak ada yang bodoh, yang ada hanyalah siswa yang cepat, sedang dan sedikit lambat untuk dapat menerima ilmu dengan sempurna. Ketika siswa yang lambat ini difasilitasi dengan sarana dan prasarana belajar yang lengkap serta guru yang handal dan profesional maka perbedaan antara siswa pintar, bodoh bahkan "oon" akan sirna.
Biarkanlah siswa pintar masuk ke SMA-SMA Plus atau Unggulan atau Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), namun hendaknya nanti juga ada SMA - SMA "Minus" bermunculan di mana-mana sehingga jurang pemisah antara si pintar dan si bodoh akan berkurang bahkan mungkin secara signifikan akan mengurangi permasalahan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
""Anda Berani ?", harus....., karena kalau bukan anda siapa lagi jika tidak sekarang kapan lagi ?""

Edited by Fathur Rachim
Original by Erni Endah Sari